Bangkit dari Degradasi, Borneo FC Esports Siapkan Tim Baru untuk Liga 2 2025

Saut 20 September 2025 12:00

AbangGame- Borneo FC Esports kembali bersiap menapaki panggung kompetisi nasional. Setelah terdegradasi dari Liga 1 musim lalu, tim asal Samarinda itu kini memperkenalkan formasi dan manajemen barunya dengan satu target besar: kembali ke kasta tertinggi Liga 1 Esports Nasional 2025 divisi Mobile Legends.


Peluncuran roster dan jajaran tim dilakukan di Training Centre (TC) Borneo FC pada Sabtu (20/9/2025). Dengan berbagai pembenahan internal, Borneo FC Esports menegaskan kesiapan mereka menjalani musim baru di Liga 2 Esports Nasional.


Manajemen Baru, Visi Baru


Posisi manajer kini resmi dipegang oleh Garin Yudha Primaditya, sosok yang datang membawa misi kebangkitan. Ia menggantikan manajer sebelumnya, Afif Rayhan Harun.


Garin memaparkan optimismenya dalam mengembalikan nama besar Borneo FC Esports.

“Borneo pernah finis juara 2 tingkat nasional. Sekarang saya ambil alih agar e-sport di Kota Samarinda tetap menyala,” ujarnya dalam sesi pengenalan tim.


Garin menegaskan bahwa target utama tetap sama: mengamankan satu dari dua tiket promosi ke Liga 1.


Roster Baru: Perpaduan Talenta Muda yang Haus Pembuktian


Untuk mengarungi musim 2025, Borneo FC Esports menurunkan line-up yang didominasi pemain muda berbakat, yaitu:


Cultizt – Jungler


Ryukenzy – Exp Laner


Dompess – Roamer


Sunflower – Jungler


Rain – Midlaner


Orfevre – Goldlaner



Skuad ini akan digembleng oleh Coach Alvin, dibantu I Made Suryadana sebagai asisten manajer dan tim teknis yang dipimpin Zidan.


Dengan kombinasi pemain muda yang agresif dan manajemen baru yang ambisius, Borneo berharap dapat mengembalikan gaya permainan cepat dan disiplin yang dulu membuat mereka disegani.


Liga 2: Kompetisi Ketat, Format Full Online


Berbeda dengan Liga 1 yang memiliki sejumlah pertandingan offline, Liga 2 Esports Nasional 2025 akan digelar sepenuhnya secara daring. Para pemain Borneo FC Esports akan bermain dari dua gaming house yang telah disiapkan di Jakarta dan Surabaya.


“Ini seperti main di rumah sendiri. Anak-anak sudah terbiasa dengan turnamen online, jadi mestinya tidak ada masalah berarti,” ungkap Garin.


Meski demikian, ia mengakui bahwa tantangan teknis seperti koneksi tetap menjadi perhatian. Namun tim telah menyiapkan antisipasi sejak jauh-jauh hari.


Sementara itu, Zidan dari tim teknis menambahkan bahwa musim ini kompetisi akan semakin ketat.

“Ada 18 tim. Termasuk Bigetron Youth dan Navi Youth. Persaingan jelas berat, tapi kami sudah melakukan scouting selama dua bulan. Persiapan kami matang,” tuturnya.

Seputar Game