Universitas Indonesia Jadi Tuan Rumah LEN 2025, Menyatukan Esports dengan Akademisi

Saut 03 Desember 2025 12:00

AbangGame - Playoff Liga Esports Nasional (LEN) 2025 resmi dibuka di Balairung Universitas Indonesia, Jakarta, dan edisi tahun ini menghadirkan pesan besar: esports Indonesia memasuki era baru yang semakin terintegrasi dengan dunia pendidikan tinggi. Kehadiran para akademisi dalam acara pembukaan menjadi simbol langkah maju bagi ekosistem nasional yang mulai bergerak ke arah pendekatan ilmiah, terstruktur, dan berkelanjutan.


UI Menjadi Tuan Rumah Playoff LEN 2025: Sinyal Perubahan Landscape Esports Tanah Air


Dipilihnya Universitas Indonesia sebagai tuan rumah menjadi penanda kuat bahwa esports bukan lagi sekadar hiburan atau kompetisi digital, tetapi telah masuk ke ruang akademik sebagai fenomena olahraga modern. Kolaborasi UI dengan PBESI, KONI, dan seluruh penyelenggara LEN membuka ruang dialog baru tentang bagaimana pendidikan tinggi dapat mendukung perkembangan atlet, riset, dan industri esports nasional.



Dalam suasana penuh antusiasme, acara pembukaan di Balairung UI dihadiri oleh tokoh-tokoh olahraga, akademisi, dan perwakilan industri. Momen ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menyatukan kekuatan: pengalaman kompetitif dengan keilmuan akademik.


KONI: Prestasi Esports Tak Bisa Lepas dari Ilmu Pengetahuan


Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Tb. Lukman Djajadikusuma, menegaskan pentingnya dunia akademik dalam mendukung prestasi atlet esports. Ia menyampaikan bahwa kompetisi modern menuntut lebih dari sekadar keterampilan mekanik, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai performa, kesehatan mental, hingga strategi berbasis data.


“Hadir bersama kita di sini para akademisi dari Universitas Indonesia. Kami yakini bahwa prestasi tidak akan hadir tanpa dukungan pemikiran-pemikiran dari para akademisi,” ujarnya dalam sambutannya.



Tb. Lukman menambahkan bahwa sport science kini menjadi kebutuhan mendesak bagi atlet esports. Berbeda dengan olahraga tradisional yang telah lama memiliki riset mendalam, esports membutuhkan payung ilmiah baru yang mencakup:


  • Analisis performa mikro dan makro

  • Studi ergonomi dan kesehatan fisik pemain

  • Psikologi kompetitif

  • Pola latihan dan manajemen beban

  • Penggunaan data untuk evaluasi strategi


“Oleh karenanya, kerja sama dalam bentuk support science untuk para atlet sangat kami butuhkan,” lanjutnya.


Pernyataan ini mempertegas bahwa masa depan esports tidak hanya dibangun dari scrim dan turnamen, tetapi juga dari riset dan inovasi ilmiah.



Sinergi Pendidikan Tinggi dan Esports: Peluang Besar untuk Generasi Muda


Penyelenggaraan LEN 2025 di lingkungan kampus membangun pondasi baru yang selama ini jarang disentuh: integrasi esports dengan dunia riset dan pendidikan formal. Kehadiran akademisi yang lebih aktif dalam kegiatan ini membuka peluang:


1. Kurikulum dan Program Akademik Esports


Perguruan tinggi dapat mulai mengembangkan mata kuliah atau program studi terkait industri esports, seperti manajemen event, broadcasting, game analytics, sport science esports, hingga kepelatihan digital.


2. Laboratorium Riset Performa Atlet


UI dan kampus-kampus lain dapat menjadi pusat riset untuk mempelajari performa atlet secara ilmiah melalui teknologi seperti eye-tracking, heart rate monitoring, postural analysis, dan data tracking gameplay.


3. Kolaborasi Riset Nasional


LEN dapat menjadi wadah studi besar berskala nasional yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan praktisi esports dalam meneliti pola latihan, faktor kemenangan, serta tren kompetitif.


4. Pengembangan Karier Non-Atlet


Mahasiswa dapat masuk ke industri esports melalui jalur profesional seperti analis data, caster, jurnalis esports, performance coach, hingga esports psychologist.


Dengan lebih dari 60 juta pemain gim di Indonesia, peluang integrasi esports–akademik menjadi gerbang besar untuk mencetak talenta masa depan.


LEN 2025: Esports Bukan Lagi Sekadar Kompetisi


Secara keseluruhan, LEN 2025 bukan hanya tempat bertandingnya tim-tim terbaik di Indonesia, tetapi juga menjadi momentum reflektif: sudah saatnya esports berdiri sejajar dengan industri olahraga lain yang berpayung riset ilmiah dan pendidikan tinggi.



Kolaborasi UI, KONI, PBESI, dan berbagai pemangku kepentingan mempertegas satu pesan penting—masa depan esports Indonesia akan dibangun melalui sinergi antara kompetisi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan.


LEN 2025 bukan hanya kompetisi. Ini adalah simbol evolusi ekosistem esports nasional.

Seputar Game