AbangGame - T1, organisasi esports ternama yang melahirkan banyak bintang di League of Legends seperti Faker, kini berencana untuk membawa pendekatan yang sama ke ranah Valorant. CEO T1, Joe Marsh, mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa mereka berfokus pada program pengembangan pemain muda di Valorant, dengan harapan menemukan talenta yang bisa menjadi bintang besar di masa depan, seperti yang mereka lakukan pada Faker.
Fokus Pada Pengembangan Pemain Muda
Dalam wawancara bersama RTP Arena, Marsh menjelaskan bahwa T1 sudah lama menggunakan akademi esports untuk mengembangkan talenta muda. Program ini sangat berhasil di League of Legends, di mana Faker awalnya ditemukan melalui proses pencarian bakat dan ditempa di tim B T1 sebelum akhirnya menjadi salah satu pemain terbaik dunia.
Kini, T1 menerapkan strategi yang sama di Valorant dengan mendirikan akademi khusus yang memiliki sekitar 250 siswa, setengahnya fokus pada Valorant. Marsh menegaskan bahwa target mereka adalah menemukan pemain terbaik yang memang lahir dari Valorant, bukan dari Counter-Strike atau Overwatch yang beralih ke game ini.
“Kami memiliki akademi esports dengan 250 siswa, dan setengah dari mereka bermain Valorant. Kami percaya bahwa pemain Valorant terbaik adalah mereka yang memang hanya bermain Valorant dari awal, bukan berasal dari game lain,” kata Marsh.
Perjalanan T1 di Valorant
T1 merupakan salah satu organisasi pertama yang terjun ke dunia kompetitif Valorant. Pada awalnya, mereka merekrut tim Amerika Utara yang sebagian besar beranggotakan mantan pemain Counter-Strike. Namun, performa tim tersebut tidak memenuhi ekspektasi di sirkuit profesional.
Sejak bergabung dengan VCT Pacific, T1 beralih ke roster dengan pemain Asia dan internasional, termasuk merekrut pemain-pemain veteran dari Overwatch seperti Carpe, Munchkin, dan Sayaplayer, serta pemain Counter-Strike xccurate. Meskipun T1 telah tampil di tiga turnamen besar VCT sejak pindah dari Amerika Utara, mereka belum berhasil meraih gelar juara besar. Pencapaian terbaik mereka adalah finis di posisi ketiga di VCT Pacific League 2023.
Rencana untuk Musim 2025
T1 berencana mengumumkan roster Valorant baru mereka untuk musim 2025 pada bulan Oktober mendatang. Lineup tersebut akan beranggotakan 11 pemain dan semuanya berasal dari Korea. Dengan fokus pada pengembangan pemain muda, T1 berharap menemukan bakat baru yang dapat bersinar di kancah Valorant global, sama seperti bagaimana mereka menemukan Faker di League of Legends.
Pendekatan ini telah terbukti efektif bagi beberapa tim lainnya. Tim seperti Evil Geniuses berhasil menarik pemain dari solo queue, seperti Demon1, yang kemudian membawa tim meraih trofi Champions. Sementara itu, Gen.G menemukan Karon, yang akhirnya membawa mereka memenangkan Masters 2024. T1 berharap dapat menemukan talenta dengan potensi yang sama besar di Valorant.
Apakah T1 mampu melahirkan bintang baru sekelas Faker di Valorant masih harus kita tunggu. Namun dengan rekam jejak mereka di dunia League of Legends, T1 memiliki peluang besar untuk menemukan dan mengembangkan bakat luar biasa yang siap menggebrak dunia Valorant.
Kesimpulan
Dengan visi yang jelas dan investasi besar dalam pengembangan pemain muda, T1 berambisi mencetak sejarah baru di Valorant. Program akademi mereka menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini, dengan harapan mampu menciptakan generasi pemain berbakat yang bisa mengubah peta persaingan esports, seperti halnya Faker di League of Legends. Para penggemar Valorant tentu menantikan bagaimana perkembangan ini akan membawa T1 ke puncak kejayaan di musim-musim mendatang.
Pastikan kamu mendapatkan akses dari sumber yang terpercaya agar pengalaman bermain kamu aman dan menyenangkan. ngga usah bingung langsung aja di sini di AbangGame