10 Tips Parenting dalam Mengelola Hobi Gaming Anak Generasi Muda

Saut 08 November 2024 14:00

AbangGame -  Gaming atau bermain game semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama anak-anak. Meskipun banyak yang menganggap video game berbahaya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain video game dapat meningkatkan kinerja kognitif anak. Namun, ini tak lantas berarti anak-anak bebas bermain sepanjang waktu. Terlalu banyak bermain game bisa memicu gejala ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder).


Gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat digolongkan menjadi 2 jenis masalah:


  1. Kurang memperhatikan (kesulitan berkonsentrasi dan fokus)
  2. Hiperaktivitas dan impulsif


Seperti halnya ADHD pada anak-anak dan remaja, ADHD pada orang dewasa dapat terjadi bersamaan dengan beberapa masalah atau kondisi terkait. Ya, apapun itu yang berlebihan, termasuk main game juga bisa berdampak tidak baik.


Bermain game tentu ditujukan menjadi aktivitas hiburan yang menyenangkan. Dari sekedar mengisi waktu luang atau bahkan bisa juga menjadi profesi misal menjadi pemain di kancah esports. Dengan kemajuan tekonologi yang memberi kemudahan, gaming pun semakin meluas dan masif seiring penggunaan smartphone. Yup, gawai pintar kini jauh berkembang dan harus diakui jika Game, baik video game konsol maupun online (PC dan Mobile) menjadi konten interaktif dimana individu yang satu dapat saling mempengaruhi.



Indonesia merupakan pasar video game dengan basis gamer terbesar di dunia. Indonesia juga menjadi kontributor game terbanyak di platform Steam se-Asia Tenggara. Menurut data dari Statista dan Databoks, jumlah gamers di Indonesia mencapai 185 juta jiwa di tahun 2024.

Sebagai orang tua tentu perlu memantau aktivitas gaming anak. Pun mereka yang telah berkeluarga dan masih menjadi gamer atau tinggal di rumah yang memiliki habit gaming kuat. Berikut 10 tips demi membantu dan mendukung anak memiliki pengalaman gaming yang sehat dan menyenangkan.


1. Atur Batasan dan Durasi Waktu Bermain Game

Sebelum anak mulai bermain, orang tua bisa melakukan filtering mengatur kontrol pada konsol atau perangkat smartphone. Fitur ini bisa digunakan untuk memantau waktu bermain dan membatasi akses ke game tertentu.



2. Periksa Rating Game

Seperti mainan, game juga memiliki rating usia. Rating ini menunjukkan apakah konten game sesuai untuk anak. Pahami bagaimana rating game bekerja agar bisa memilih game yang aman dan sesuai usia anak .



3. Selipkan Aktivitas Fisik di Antara Sesi Gaming

Sesi gaming yang terlalu lama bisa menyebabkan kelelahan mental dan fisik pada anak. Berikan jeda dengan menyelingi aktivitas fisik sederhana, seperti lompat-lompatan atau jalan kaki ringan, untuk menyegarkan pikiran anak.



4. Pastikan Peralatan Gaming Sesuai

Memiliki perangkat yang tepat, seperti kursi yang sesuai tinggi dan kontroler yang cocok untuk tangan kecil, penting untuk kenyamanan anak. Atur juga pencahayaan yang cukup di ruangan bermain agar tidak membebani mata.



BACA JUGA: Tips 14 Gerakan Peregangan atau Stretching Buat Gamers


5. Pantau dan Teliti Pembelian Online

Pastikan metode pembayaran di game tidak terhubung secara langsung, karena anak bisa dengan mudah melakukan pembelian tanpa sepengetahuan orang tua. Aktifkan pengaturan kontrol orang tua untuk mencegah pembelian yang tidak disengaja.


6. Ketahui Teman Bermain Anak Termasuk Saat Bermain Online

Internet penuh dengan berbagai jenis informasi dan orang. Pahami atau pantau dengan siapa anak bermain online dan ajarkan mereka cara melaporkan perilaku yang tidak pantas. Ini penting untuk memastikan keamanan dan interaksi yang positif.


7. Bermain Bersama

Bermain bersama anak tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bisa mempererat hubungan orang tua dan anak. Game seperti Super Mario Bros. dan Mario Kart mengajarkan kerjasama dan nilai menang-kalah, sehingga menjadi cara yang baik untuk mengajari anak keterampilan sosial.



8. Buat Jadwal Bermain

Buat jadwal bermain yang seimbang agar anak tetap menjalankan tanggung jawab lainnya, seperti belajar dan membantu di rumah. Berikan kelonggaran untuk menambah waktu bermain jika anak menunjukkan sikap yang baik dan fokus pada tugas utama mereka.



9. Selalu Jalin Komunikasi

Setiap anak memiliki kepribadian dan gaya komunikasi yang berbeda. Tunjukkan minat pada game yang mereka mainkan agar mereka merasa lebih nyaman berbicara tentang minat mereka, yang dapat membantu memperkuat hubungan.



10. Seimbangkan Gaming dengan Hobi Lainnya

Gaming harus dianggap sebagai hobi menyenangkan, tapi pastikan ini seimbang dengan aktivitas lain seperti bermain di luar dan bertemu teman. Keseimbangan ini penting untuk perkembangan anak yang lebih holistik.




Bermain game bersama dapat menjadi momen berharga untuk keluarga. Terus pantau berita terbaru tentang game untuk mencari rekomendasi game ramah anak dan aktivitas menyenangkan lainnya di AbangGame.


Baca selanjutnya: 5 Game yang Bikin Gamers Frustasi karena Gameplaynya Super Susah!

Seputar Game